Metode Gravity
Latar Belakang
Koreksi Dalam Metode Gravity
Dalam eksplorasi geofisika terdapat beberapa
metoda yang dapat digunakan
untuk mengetahui ‘event’ subsurface di suatu daerah penelitian. Salah satu metoda yang dapat digunakan adalah metoda gayaberat. Dengan metoda
ini, kita akan mendapatkan informasi ‘event’
target sub-surface berupa variasi medan gravitasi bumi akibat perbedaan rapat massa (densitas). Variasi ini berhubungan erat dengan struktur geologi
bawah permukaan dan jenis litologinya.
Pengukuran gayaberat dilakukan pada suatu lintasan
yang didalamnya terdapat titik-titik pengukuran (stasiun) dengan spasi tertentu. Pada tiap stasiun pengukuran akan
kita dapatkan nilai densitas yang
berbeda-beda pada tiap titik stasiunnya. Nilai-nilai densitas ini akan digunakan untuk menentukan struktur daerah penelitian dengan melihat
referensi penelitian geologi yang
telah dilakukan sebelumnya.
Koreksi Dalam Metode Gravity
Anomali gayaberat merupakan perbedaan antara
nilai gayaberat hasil observasi terhadap suatu titik base atau referensi. Hasil
pengukuran gayaberat pada suatu stasiun dipengaruhi oleh beberapa faktor sedangkan yang dibutuhkan adalah variasi densitas. Bumi pada kenyataannya lebih mendekati
bentuk spheroid, relief permukaannya tidak rata, berotasi, berevolusi dalam sistem matahari serta tidak homogen, sehingga
variasi gayaberat disetiap titik dipermukaan
bumi
dipengaruhi oleh berbagai faktor :
1. Lintang
2. Ketinggian
3. Topografi
4. Pasang surut
5. Variasi densitas bawah permukaan
Berbagai
koreksi yang perlu dilakukan yaitu :
Koreksi
Spheroid dan Geoid
Bentuk
bumi lebih mendekati bentuk spheroid,
sehingga digunakan spheroid referensi sebagai pendekatan untuk muka laut rata-rata
dengan mengabaikan efek benda diatasnya. Geoid adalah suatu permukaan equipotensial yang dianggap sebagai muka air laut
rata-rata dimana adanya efek elevasi di daratan, depresi
dibagian lautan dan efek variasi rapat massa lainnya dimasukkan dalam perhitungannya. Sehingga kedudukan permukaan
geoid ini diatas spheroid referensi pada daratan
(sebagai efek elevasi) dan dibawah spheroid referensi pada lautan (sebagai efek depresi lautan)
Koreksi Pasang Surut (Tidal)
Adanya
benda-benda angkasa akan mempengaruhi pembacaan anomali gayaberat di permukaan sehingga perlu dikoreksi untuk menghilangkan efek–efek benda langit
seperti bulan dan matahari.
Koreksi Apungan (Drift)
Koreksi
ini sebagai akibat adanya
perbedaan pembacaan gravity dari stasiun yang sama pada waktu yang berbeda,
yang disebabkan karena adanya
guncangan pegas alat gravimeter selama proses transportasi dari satu stasiun ke
stasiun lainnya.
Koreksi Udara Bebas (Free-Air Correction)
Bentuk
topografi bumi yang tidak datar memungkinkan
stasiun pengukuran gayaberat berada pada posisi
atas atau bawah dari spheroid
referensi. Untuk itu perlu
dilakukan koreksi agak posisi stasiun seakan-akan sama dengan spheroid referensi yang dikenal dengan
Koreksi Udara Bebas.
Koreksi ini mengukur
elevasi stasiun
dengan asumsi tidak ada batuan atau suatu massa diantaranya. Besar faktor koreksi
(FAC) untuk daerah equator
hingga lintang 45° atau -45° adalah -0,3085
mGal/m.
Koreksi
Bouguer (Bouguer Correction/BC)
Setelah
BC diberikan, anomaly gravity menjadi Simple
Bouguer Anomaly yaitu
SBA
= FAA – BC
Koreksi
Medan (Terrain Correction/TC)
Koreksi
ini sebagai akibat adanya pendekatan bouguer.
Bumi tidaklah bulat tapi
berundulasi sesuai topografinya. Hal ini yang bersifat mengurangi
SBA sehingga efek
gayaberat blok-blok topografi
yang tidak rata harus ditambahkan terhadap SBA menjadi
Complete Bouguer Anomaly (CBA) yaitu CBA = SBA + TC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar