Senin, 21 Oktober 2013

Metode Gravity

Metode Gravity


Latar Belakang

Dalam eksplorasi geofisika terdapat beberapa metoda yang dapat digunakan untuk mengetahui ‘event’ subsurface di suatu daerah penelitian. Salah satu metoda yang dapat digunakan adalah metoda gayaberat. Dengan metoda ini, kita akan mendapatkan informasi event’ target sub-surface berupa variasi medan gravitasi bumi akibat perbedaan rapat massa (densitas). Variasi ini berhubungan erat dengan struktur geologi bawah permukaan dan jenis litologinya.

Pengukuran gayaberat dilakukan pada suatu lintasan yang didalamnya terdapat titik-titik pengukuran (stasiun) dengan spasi tertentu. Pada tiap stasiun pengukuran akan kita dapatkan nilai  densitas yang  berbeda-beda pada tiap titik stasiunnya. Nilai-nilai densitas ini akan digunakan untuk menentukan struktur daerah penelitian dengan melihat referensi penelitian geologi yang telah dilakukan sebelumnya.

Koreksi Dalam Metode Gravity
Anomali gayaberat merupakan perbedaan antara nilai gayaberat hasil observasi terhadap suatu titik base atau referensi. Hasil pengukuran gayaberat pada suatu stasiun dipengaruhi oleh beberapa faktor sedangkan yang dibutuhkan adalah variasi densitas. Bumi pada kenyataannya lebih mendekati bentuk spheroid, relief permukaannya tidak rata, berotasi, berevolusi dalam sistem matahari serta tidak homogen, sehingga variasi gayaberat disetiap titik dipermukaan bumi dipengaruhi oleh berbagai faktor :
1.  Lintang
2.  Ketinggian
3.  Topografi
4.  Pasang surut
5.  Variasi densitas bawah permukaan

Berbagai koreksi yang perlu dilakukan yaitu :
Koreksi Spheroid dan Geoid
Bentuk bumi lebih mendekati bentuk spheroid, sehingga digunakan spheroid referensi sebagai pendekatan untuk muka laut rata-rata dengan mengabaikan efek benda diatasnya. Geoid adalah suatu permukaan equipotensial yang dianggap sebagai muka air laut rata-rata dimana adanya efek elevasi di daratan, depresi dibagian lautan dan efek variasi rapat massa lainnya dimasukkan dalam perhitungannya. Sehingga kedudukan permukaan geoid ini diatas spheroid referensi pada daratan (sebagai efek elevasi) dan dibawah spheroid referensi pada lautan (sebagai efek depresi lautan)

Koreksi Pasang Surut (Tidal)
Adanya benda-benda angkasa akan mempengaruhi pembacaan anomali gayaberat di permukaan sehingga perlu dikoreksi untuk menghilangkan efek–efek benda langit seperti bulan dan matahari.

Koreksi Apungan (Drift)
Koreksi ini sebagai akibat adanya perbedaan pembacaan gravity dari stasiun yang sama pada waktu yang berbeda, yang disebabkan karena adanya guncangan pegas alat gravimeter selama proses transportasi dari satu stasiun ke stasiun lainnya.

Koreksi Udara Bebas (Free-Air Correction)
Bentuk topografi bumi yang tidak datar memungkinkan stasiun pengukuran gayaberat berada pada posisi atas atau bawah dari spheroid referensi. Untuk itu perlu dilakukan koreksi agak posisi stasiun seakan-akan sama dengan spheroid referensi yang dikenal  dengan  Koreksi  Udara  Bebas.  Koreksi  ini  mengukur  elevasi  stasiun  dengan asumsi tidak ada batuan atau suatu massa diantaranya. Besar faktor koreksi (FAC) untuk daerah equator hingga lintang 45° atau -45° adalah -0,3085 mGal/m.

Koreksi Bouguer (Bouguer Correction/BC)
Setelah BC diberikan, anomaly gravity menjadi Simple Bouguer Anomaly yaitu
SBA = FAA – BC                                                                                                                                                                    
Koreksi Medan (Terrain Correction/TC)
Koreksi ini sebagai akibat adanya pendekatan bouguer. Bumi tidaklah bulat tapi berundulasi sesuai topografinya. Hal ini yang bersifat mengurangi SBA sehingga efek gayaberat blok-blok topografi yang tidak rata harus ditambahkan terhadap SBA menjadi Complete Bouguer Anomaly (CBA) yaitu CBA = SBA + TC                                                                      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar